Senin, 21 April 2014

Kisah Nyata Cinta Terlarang

kisah cinta apa pun wujud dan penghujungnya merupakan salah satu dari ragam kisah cerita yang selalu dicari dan diperdengarkan ulang dalam panggung perjalanan sejarah. Pertautan antara dua hati dan dua kasih, yang diikuti dengan pertautan segala apa yang sebelumnya menyertai masing-masing dari keduanya menjadi salah satu elemen yang turut memperindah dunia fana ini. Pun, tidak selalu kedua hati mampu terpaut serasi tanpa dihalangi. 

Berbagai tempat dan peradaban di penjuru dunia diwarnai oleh aneka kisah nyata cinta terlarang yang tak sampai, kisah cinta yang tak direstui dengan berbagai alasan. Ketika cinta itu menjadi terlarang (atau dilarang), bukan berarti keindahan dan kemolekannya turut menghitam. Alih-alih, sejumlah pasangan pecinta yang menjalani kisah terlarang itu mampu membuktikan kisahnya sebagai salah satu dari kisah-kisah teragung dan paling dikenal di dunia.

Pada kesempatan kali ini saya akan kembali menulis tentang kisah nyata cinta terlarang yang sebelumnya juga saya sudah berikan banyak kisah cerita cinta seperti cerita cinta sejati, kemudian ada kisah nyata cinta mengharukan, dan yang terdahulu ada kumpulan kisah cinta menyedihkan. Semoga anda bisa mengambil hikmah dari kisah kisah cinta yang saya berikan.

Kisah nyata cinta terlarang ini dikisahkan oleh seorang pria berumur hampir 60 tahun sebut saja namanya Pak Puspo. Pak Puspo ini sejak muda bekerja pada sebuah penginapan kecil yang lumayan ramai juga di Jl. Prawirotaman, Yogyakarta. Saya ketemu bapak ini pada tahun 2002, waktu itu saya bekerja di sebuah rumahsakit sebagai marketing. Tugas saya menjalin kerjasama dengan hotel-hotel dan penginapan yang ada di Jogja.

Bercinta Dengan Hantu
Pak Puspo mengisahkan sebuah cerita yang sangat menggairahkan namun sekaligus menegangkan. Kejadianya pada akhir tahun 70an atau awal 80an, saya agak lupa dan terjadi beruntun selama beberapa hari. Waktu itu beliau selain bertugas sebagai recepsionis atau penerima tamu pada siang hari juga sekaligus penjaga penginapan tersebut. Setiap malam beliau tidur di sebuah kamar di penginapan tersebut yang terletak agak di belakang. Penginapan tersebut dibangun entah tahun berapa, tapi sudah cukup tua.

Pada suatu malam kira-kira jam setengah satu, ketika badan sudah mulai letih, Pak Puspo beranjak ke kamar tidur untuk istirahat. Beliau merebahkan badan yang penat ke atas kasur yang cukup empuk dan nyaman, sebentar saja Pak Puspo udah sangat mengantuk. Karena capeknya Pak Puspo tidak sempat menutup pintu yang setengah terbuka. Antara sadar dan tidak Pak Puspo melihat sekelibat bayangan perempuan melalui celah pintu. Beliau ingat tamu perempuan yang menginap di sana berbadan agak gemuk, tapi yang dilihatnya perempuan yang tinggi semampai dan berambut sampai di atas pinggang. “Agak kaget memang, tapi saya tidak terlalu menggubris, saya lanjutkan tidur saya,” Pak Puspo bercerita dengan semangat.

Malam berikutnya Pak Puspo tidur sekitar jam duabelas malam, karena temannya yang menggantikan jaga di resepsionis tidak terlalu repot. Lagi-lagi pintu kamar dibiarkan setengah terbuka, setelah beberapa waktu merebahkan diri kembali ada bayangan perempuan seperti kemarin malam. Pak Puspo bertanya-tanya dalam hati siapa sebenarnya bayangan itu, namun Pak Puspo kembali tidak terlalu memusingkan diri. Beliau tertidur lelap sampai akhirnya terbangun karena merasa ada yang menyentuh kakinya. Dengan sambil tiduran beliau membuka mata, alangkah kagetnya beliau melihat sesosok wanita yang sangat cantik dengan rambut tergerai duduk di sebelah kakinya.

“Wajahnya cantik sekali mas, tapi memang agak pucat, baunya wangi sekali tapi wanginya halus gak menyengat,” beliau bercerita. “Wanita itu hanya tersenyum manis, kemudian pergi, anehnya saya nggak merasa takut sama sekali,” beliau menambahkan. Setelah itu akhirnya Pak Puspo tertidur lagi sampai pagi hari.

Malam ketiga Pak Puspo merasa penasaran dengan kejadian dua malam berturut-turut itu. beliau sengaja tidur agak awal, sekitar jam sebelas malam. Beliau menunggu sosok wanita itu datang lagi. Satu jam menunggu membuat Pak Puspo agak ngantuk, akhirnya dia tertidur juga. Pada sekitar jam satu malam beliau dibangunkan oleh sentuhan lembut pada kaki. Pak Puspo bangun dan melihat sosok perempuan yang kemarin menghampirinya. “Wanita itu tersenyum, kemudian dengan lembutnya memijit kaki saya,” kata pak Puspo. Lebih lanjut beliau bercerita, “Agak lama dipijit dan pijitannya enak sekali, saya belum pernah dipijit seenak ini. Saya diam aja karena memang bener-bener enak.” Setelah lama memijit, wanita itu tidur disamping Pak Puspo dan mulai membuat rangsangan layaknya suami istri sedang bercinta. Singkat cerita Pak Puspo dan sosok wanita itu melakukan hubungan badan. “Mas rasanya lain, nggak seperti dengan istri saya, ini sangat lembut, hangat pokoknya saya gak pernah mengalami kenikmatan ini sebelumnya,” beliau menjelaskan dengan semangat.

Kejadian ini berlangsung selama beberapa hari mungkin sampai lima kali, Pak Puspo sendiri juga lupa berapa kali beliau tidur bersama sosok wanita tersebut.

Suatu malam setelah kejadian itu, Pak Puspo menantikan saat-saat indah tersebut berulang kembali, namun apa yang terjadi?

Waktu itu sekitar jam setengah dua malam, beliau terbangun dan mencium bau yang sangat anyir, sangat tidak enak dan membuat mual. Beliau bangun, dan bertanya-tanya bau apakah itu, namun belum sempat terjawab, datang sosok besar hitam berbulu dengan mata merah menyala, kuku tangannya panjang-panjang, sangat menakutkan, “dia menunjuk ke arah saya,” kata beliau. Pak Puspo menyebut sosok itu sebagai Gandaruwo. Tanpa basa-basi Gandaruwo itu mencekik leher Pak Puspo, sampai gak bisa bernafas. Beliau bergumul hebat dengan mahkluk tersebut. Dengan spontan Pak Puspo berdoa memohon bantuan dari yang kuasa. Akhirnya Gandaruwo tersebut melepaskan tangannya dari leher Pak Puspo, mundur satu langkah, wajahnya masih menunjukan marah, lima detik kemudian Gandaruwo tersebut pergi dan hilang pula bau anyir itu.

Pak Puspo terduduk lemas di lantai, dan sebisa mungkin berdoa mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena telah mengusir mahkluk itu. “Kalau tidak ada pertolongan Tuhan mungkin saya sudah nggak bisa bertemu mas dan menceritakan kejadian itu,” kata Pak Puspo menutup cerita.

Percaya atau tidak, kisah nyata cinta terlarang ini benar-benar dialami oleh sesorang dan diceriterakan sendiri kepada penulis.


Kisah Nyata Cinta Terlarang Kedua

Pada subjudul ketiga ini berkisah tentang suami yang tidak merasa puas dengan seorang istrinya dan melampiaskannya kepada seorang waria yang dia kenal di sosial media, untuk lebih lengkapnya simak kisah nyata cinta terlarang dibawah ini yang saya ambil sumbernya dari google.
Kisah Nyata Cinta Terlarang
img : ilustrasi
Kisah Hidup Seorang Suami
Pertama, kenalin saya. saya seorang karyawan swasta di salah satu perbankan nasional. Punya seorang istri dan belum dikaruniai anak. Istri saya juga bekerja di salah satu perusahaan asing besar di Jakarta. saya nikah udah hampir 3 tahun menjelang pertengahan 2013 ini. Sepanjang usia pernikahan, sebenarnya hubun pernikahan kami tergolong "baik-baik saja" (kenapa pake tanda " ?) karena kalau dikaji dari segi agama, pernikahan saya belum masuk Sakinah Mawaddah Warrahmah (SAMARA).

Psti anda bertanya kenapa kalo baik-baik aja tapi ga SAMARA? karena jujur ..sebenarnya kalo saya boleh bicara, saya akan bilang 'mungkin' saya salah memilih calon istri, yaitu bini saya yg sekarang. Krn dia Yaa Allah..lalai dalam menjalankan perannya sebagai istri. Bini saya ga pernah sholat  (Alhamdulillah walaupun saya akuin saya masih suka bejat, tapi saya menjaga sholat 5 waktu). Dia (bini saya) juga malas hampir ga pernah ngurus rumah tangga (kadang suka bikinin saya masakan sih, tpi boleh diitung den jari 1 tan), hal ini saya maklumin sih , krn kita brdua kerja jadi mungkin dia udah capek juga untuk masak kami sepulang kerja. Lalu dia juga hampir ga pernah (pernah dalam 1 atau 2 kali aja sih) nyuci pakaian dalam kita (untuk pakaian biasa gw masukin laundrian ), jadi yang tugas nyuci pakaian dalam punya saya dan dia ya saya sendiri, berikut nyapu ngepel, bersihin debu, dan tugas rumah tangga lain.

Mungkin dia berbuat gitu untuk ngebales saya ya. Biar anda tau, penghasilan saya sebulan memang masih dibawah penghasilan bini saya. tetapi kami berdua sepakat untuk urusan rumah tangga akan kami tanggung berdua. Jadi untuk biaya kontrak rumah, tagihan listrik dan teve kabel itu saya yang tanggung, termasuk untuk transportasi kita bekerja saya yang siap anter jemput dia, jadi uang transport dia utuh . Untuk biaya kebutuhan rumah tangga sebulan (belanja bulanan), makan, laundri itu dia yang tanggung. Sebenarnya ini udah kesepakatan awal krn dia tau dari awal nikah klo saya punya penghasilan yg cuma segitunya dan jika dia setuju kami akan nikah, tetapi makin hari makin kesini dia makin menuntut dan bilang kalo saya ga pernah nafkahin dia. saya juga mau biayain semua kebutuhan rumah tangga tapi apa daya? buat makan sehari" aja saya terpaksa ngirit .

Nah, sejak banyak pikiran itu dan kadang" bikin ga akur, saya suka "dingin" di ranjang , rasanya maleeees banget untuk kimpoi sama bini walaupun udah halalan toyiban. Dan entah a mau percaya apa ngga, bini saya itu masih virgin 100% smpe sekarang . Hmm, entahlah apa rencana Allah atas semua ini..

Efek dari semua kejadian itu, saya suka punya imajinasi liar macem" . Jujur, saya pernah menuntaskan nafsu seksual den org lain. Dunia edan, saya juga makin edan, ga tanggung" saya pernah kimpoi sama shemale . Bermula dari rasa penasaran den kecantikan mereka akhirnya saya juga jadi tertarik sama mereka sampe berakhir di ranjang. Tapi maaf , saya cuma tertarik sama shemale yg cantik (bukan karbitan kyk di TL ya ) dan saya bukan biseks (suka sama lawan jenis dan sejenis). Perkimpoian saya den shemale terjadi 3x , den 3 orang yg berbeda, kita kenalan via bbm dan fb.

Sejak kimpoi saya yg terakhir sama shemale, kira" ada 2-3 bln lalu, sampe sekarang saya blom ada niatan melakukan sex sayah itu. Lalu cerita berlanjut...

Sebenarnya saya cuma butuh temen curhat, temen berbagi kisah mengenai pernikahan saya yg galau, dan bisa memberi advice apa yg seharusnya saya lakukan, jadi sex itu sebenarnya cuma pelampiasan aja buat mengalihkan kejenuhan dan kesuntukan hidup. saya pun tobat...saya lakukan sholat tobat, saya berdoa agar Allah menunjukkan hidayah bagi istri saya agar mau kembali tegakin sholat dan menjadi istri yg bisa membina SAMARA. Dan...1 lagi saya juga berdoa agar Allah memberi saya temen buat berbagi cerita itu, temen yg bisa buat tempat berbagi, segala kisah hidup dan terima saya apa adanya ini.

Waktu berlalu, sampai saya iseng memposting iseng di halaman Wall salah satu temen di fb, ni org pke fto org lain sih, cuma ga tau kenapa, iseng aja godainnya. saya tanya apakah punya BB? dan tanya pin-nya juga kalo ada. Eehh..setelah brp lama merayu, akhirnya dia ngasih juga no pin-nya. saya kira ni cewe shemale juga , karena secara dia pake foto artis yg transgender alias shemale. A tau De*i Anj*i kan? nah dia pake foto dan nama itu di fb. Betapa kagetnya saya, ternyata pas tau dia ini cewe tulen! Emang sih jujur, karena masih ada rasa pengalaman terpendam den shemale mendadak pengen kenalan sama yg lebih cantik lgi.

Kami pun berkenalan, cukup intens di bbm, mulai dari cerita den topik keseharian, tentang hidup, guyonan, dll. saya pun mulai mengorek kisah hidup pribadinya. Ternyata dia masih single dan pernah dikecewakan sama mantan tunannya. Bayangin, 1 hari menjelang rencana pernikahannya, dia mendapati Calon Suaminya (alias mantan tunannya) itu lagi kimpoi sama cewe lain di kamar hotel, setelah dia curiga dan mengikuti gerak-gerik si mantan sialannya itu. Nah, dari kisahnya itu saya berkesimpulan kalo dia punya trauma yg mendalam tentang cinta. Dan itu buat dia sulit mempercayai cowo lain untuk bisa diajak hubun serius.

Kita pun berbagi kisah..

Tadinya saya bener" bohong sama dia soal status saya. saya suka bohong bilang alasan kenapa saya ga bisa bbm di malam hari, saya suka bohong diaman saya sekarang tinggal, menjalani hidup, pekerjaan dan lain-lain. Sampe akhirnya dia bbm saya yg isinya "aku akan terima segala konsekuensi tentang status dan hidup kamu jika kamu mau jujur tentang segalanya, dan aku lebih menghargai itu daripada kamu harus terus-menerus hidup dalam semua kepalsuan yg aku percaya pada akhirnya tidak akan membuat hidup kamu bahagia".

Blaaaaaasss...Tep! kena banget di hati saya, bbm dia itu. Dan saya udah merasa terpojok dan bilang "Ok, akan aku jelasin siapa & bagaimana aku disaat yang tepat kita untuk bertemu...atau minimal telepon".

Sebenarnya, dia ada di jakarta untuk dinas kantor selama 1-2 hari. saya keukeuh untuk bisa ketemu dia sewaktu dia datang ke jakarta. Tetapi dia menghalanginya den segala macem alasan karena dia bilang "aku akan terus tetap menolak untuk bertemu kamu kalau kamu masih betah untuk merahasiakan segala kejujuran". Padahal ya , niat saya mau ketemu sama dia mmg karena saya mau cerita dan ga mau itu cuma saya jelasin di telepon atau malah bbm aja. Sampaaaai akhirnya pertemuan itu gagal, dan dia bener" harus balik ke batam. Sedih memang, padahal itu kesempatan emas saya tuk bisa bertemu tatap muka dan ngobatin semua penasaran saya tentang dia (kalo saya yg harus terbang ke batam, saya bingung alasan sama bini dan juga ongkos pesawat, karena dana saya terbatas untuk hidup sehari").

Waktu berlalu, hari...minggu....bulan, tetapi kami masih terus komunikasi, dia tetep sabar nunggu konferensi pers saya. Sampai akhirnya...saya jelasin juga melalui telepon ketika lagi sendiri dirumah karena bini ada tugas kantor di weekend.

Mulanya bibir ini masih aja berucap ngalor ngidul ga jelas alesan ini itu, sampe dia bilang "CUKUP"!! aku ga mau denger alesan dan omon nglantur kamu lagi, katakan sekarang atau kita ga akan berhubun lagi", akhirnya saya 'kibarkan bendera putih', saya 'nyerah' dan buka semua omon, segala cerita, kisah, kejujuran seperti yg saya sampein ke a sekalian di awal thread ini. Semuanya. Ga ada yg ditutupi (kecuali soal perkimpoian saya sama shemale itu ). Dan..apa hasilnya setelah dia mendengar semua kejujuran saya?

Alhamdulillah...doi menerimanya. Menerima den sabar, ikhlas tanpa mundur selangkah demi selangkah. Dia bilang "kalo cuma itu masalahnya aku sudah menduya dari awal. Dari awal kamu menolak tuk bales semua bbm dan sms aku di malam hari", aku pikir kalo kamu ga sudah menikah, berarti kamu itu SATPAM!! (hadeeeeuuuuhh....saya dicap SATPAM ).

Setelah saya utarain semua uneg" dan kisah pahit pernikahan saya, Alhamdulillah saya lega banget. Dan saya berpikir, mungkin ini jalan Allah. Menunjukkan dia hadir dalama kehidupan saya, untuk melengkapi saya, saling berbagi, menasehati dan menemani dalam kekoson dan kesendirian hidup. Jika dia yg terbaik buat hamba, maka dekatkan dan pertemukanlah kami Yaa Allah. namun jika aku tidak cukup pantas dan baik untuknya, maka pertemukanlah dia den lelaki yang bisa menghargai dan mencintainya tulus dapat menjaga dan melindunginya. Sebaik Engkau melindungi hamba-hambaMu..Amiiin...itu pinta ne dalam (Insya Allah) setiap kali sholat.

Sekarang, kami berdua dalam asmara. Cinta. Tanpa Syarat. saya sebenarnya pengen banget bisa meminang dan menikahinya. Tapi itu semua bisa terjadi dalam 2 options. saya cerain bini saya atau..saya nikah lagi (poligami). Tapi hati istri saya bakalan hancur kalo saya pilih satu diantara keduanya itu. 
saya dan dia udah sangat dekat banget, saya panggil dia mama dan dia panggil saya papa. Dia bilang dia bener" ikhlas jalani semuanya, entah semua ini akan bermuara kemana. saya juga bingung, darimana datang cinta begitu besar di dia ke saya. Yg jelas kami berdua sangat nyaman den asmara ini. Bukan untuk alasan sex, tapi membuat hidup satu sama lain menjadi lengkap.

Seperti apa kata Kahlil Gibran dalam puisinya:
"Jan menangis, Kekasihku... Janlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya den cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan karena...."
"Aku ingin mencintaimu den sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu den sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)

Kadang, kekuatan cinta memang begitu luar biasa dalam mengubah dunia. Namun, cinta juga menuntut pengorbanan yang begitu rupa. Bagi para pecinta sejati, seperti mereka yang dikisahkan dalam kisah nyata cinta terlarang ini, tidak ada yang salah ketika seseorang berkorban demi cinta. Oh, cinta, engkau memperindah dunia, tapi juga sering kali membuat galau hati manusia.