
Gayung
bersambut, ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Tidak
lama setelah pertemuan kami saat itu, kami pun menjalin hubungan cinta.
Layaknya orang yang baru pacaran, semua terasa indah. Apapun ingin
dilakukan bersama dengan si dia. Membangun mimpi indah di masa depan pun
tidak lepas dari bahan pembicaraan kami berdua. Ya, hanya ada aku dan
dia di dunia ini. Hanya ada kami. Kegiatan saya sebagai pekerja kantoran
dan Salim sebagai pengusaha kecil sama sekali tidak mengganggu hubungan
kami. Kami saling dukung dalam hal moril dan meteril. Ketika usaha
Salam nyaris bangkrut, saya bersyukur bisa berada di sampingnya dan
membantunya kembali bangkit lewat pinjaman dana yang saya berikan.
Jangankan hanya uang, demi cinta, apapun saya berikan. Ya, alasan klise
perempuan memang, demi cinta. Hingga, saya pun berbuat terlalu jauh
dengannya. Kami pun pernah melakukan hubungan suami-istri.
hingga saat itu tiba...