Selasa, 22 April 2014

Jokowi Ogah Berkoalisi


Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan bahwa partainya tidak akan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan jika partai tersebut masih dilanda konflik internal.
"Oleh sebab itu, biar rukun dululah, biar islah dululah," ujar Jokowi di luar pagar Balaikota Jakarta, Selasa (22/4/2014) sore.
Jokowi mengatakan, sebelum konflik internal tersebut terjadi, partainya telah menjajaki komunikasi politik dengan PPP. Namun, Jokowi enggan menyebutkan dengan kubu mana pihaknya melaksanakan komunikasi tersebut. "Komunikasinya ya masih persoalan bangsa dan negara," ujar Jokowi.
Terkait rencana koalisi atau kerja sama politik, Jokowi mengatakan bahwa partai "Banteng Hitam" tetap membuka komunikasi dengan parpol lain. Jokowi meminta seluruh pihak bersabar menunggu kepastian koalisi ataupun calon wakil presiden yang akan diusung PDI-P.
Konflik di PPP berawal ketika Suryadharma secara sepihak menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam masa kampanye Pemilu Legislatif 2014 pada Minggu (23/4/2014). Suryadharma juga menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Pengurus lain di PPP menilai tindakan Suryadharma itu menyalahi hasil musyawarah kerja nasional (mukernas) partai. Mukernas memutuskan akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres yang ada. Dalam daftar delapan nama itu, tak ada nama Prabowo.

Sempat muncul wacana penggulingan Suryadharma oleh sejumlah elite dewan pimpinan pusat dan dewan pimpinan daerah PPP. Namun, Suryadharma tetap bertahan dengan keputusannya dan bahkan pada Jumat petang pekan lalu mendeklarasikan koalisi dengan Partai Gerindra di DPP PPP dengan dihadiri langsung oleh Prabowo.