Nama kapten Timnas U-19 Evan Dimas kini amat tersohor di blantika publik
sepakbola Tanah Air. Siapa tak kenal Evan Dimas? Sosok dan nama Evan
Dimas sejak Timnas U-19 meraih Piala AFF U-19 tahun 2013 selalu diingat
orang. Pemuda kalem itu kini telah menjadi ikon pemuda pekerja keras dan
berprestasi.
Prestasinya bersama Timnas U-19 setelah lolos ke
putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar pun langsung menarik sejumlah
perusahaan untuk menggunakan ketenaran mereka memasarkan produknya.
Bersamaan
dengan melambungnya nama U-19 yang seolah tak bisa dilepaskan dari nama
Evan Dimas, muncul kabar tak sedap terkait statusnya sebagai pemain
profesional. PSSI sempat tak mengakuinya sebagai pemain profesional
karena Evan bermain di Klub Persebaya 1927 yang keberadaannya tak diakui
PSSI.
Sempat Berstatus Pemain Ilegal
Evan
Dimas masih terlalu muda untuk menjadi korban konflik internal PSSI.
Publik sepakbola nasional sempat terkejut dan kecewa saat mendengar
kabar bintang muda Indonesia itu dianggap pemain ilegal.
Informasi
itu bermula dari pernyataan Sekjen PSSI Joko Driyono yang menyatakan
bahwa PSSI tidak bisa mengesahkan status kapten Timnas U-19 Evan Dimas
sebagai pemain profesional. Alasannya pemuda berusia 18 tahun itu kini
bernaung di Klub Persebaya 1927 yang tidak diakui PSSI.
PSSI
sudah memutuskan bahwa Persebaya yang asli adalah Persebaya yang berlaga
di Divisi Utama dan baru saja promosi ke Indonesia Super Leagues (ISL)
untuk musim depan. Keputusan itu dibuat dalam Kongres Luar Biasa (KLB)
PSSI di Hotel Borobudur, 17 Maret silam. PSSI pun menganggap Persebaya
1927 bukan anggota resmi PSSI.
Joko
mengatakan bahwa persoalan status pemain yang baru saja membantu
Indonesia meraih Piala AFF U-19 itu merupakan tanggung jawab Liga Prima
Indonesia Sportindo (LPIS) yang menaungi Persebaya 1927 dan bukan urusan
PSSI.
"Keputusan pengesahan status dari Evan merupakan kewajiban
LPIS. Jadi, PSSI tak berhak untuk mengesahkan status pemain yang
klubnya non-anggota kita," ujar Joko.
Manajer Persebaya 1927
memang telah mengajukan proses legalisasi status pemain yang bernama
lengkap Evan Dimas Darmono kepada PSSI sejak awal tahun 2013 silam.
Namun PSSI enggan mengesahkan status Evan dari pemain amatir menjadi
profesional. Alasannya, lagi-lagi karena Persebaya 1927 bukanlah anggota
PSSI.
Pihak
Persebaya 1927 selaku pemilik Evan mengajukan alih status sang pemain
dari amatir ke profesional kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo
selaku pengelola IPL, sebelum diambil alih PSSI beberapa waktu lalu.
Tapi perubahan itu tetap harus mendapatkan persetujuan dari PSSI. Evan
Dimas kini masih berstatus sebagai pemain amatir di klub internal
Persebaya, Mitra Surabaya.
"Permasalahannya adalah klub tempatnya
(Evan) bernaung itu statusnya tidak diakui PSSI selaku federasi
sepakbola Indonesia. Status Evan Dimas menjadi pemain profesional bisa
diakui federasi kalau ia terdaftar sebagai pemain di klub profesional
yang diakui PSSI," ucap Sekjen PT Liga Indonesia Tigor.
Sang Ibunda Tak Mau Ambil Pusing
Ibunda
Evan Dimas, Ana jelas tak mau ambil pusing soal status pemain putra
sulungnya itu. Ana lebih tertarik membahas prestasi anaknya yang telah
berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara ketimbang ngobrol soal
status pemain Evan.
"Dia bersama teman-temannya sudah berjuang
dan bekerja keras mengharumkan nama Indonesia. Semua tahu itu. Jadi
tolong, jangan lagi kami dipusingkan dengan persoalan alih status itu.
Biarlah Evan menjalani masa liburannya dengan tenang dulu," ujar Ana.
Armada
Timnas U-19 setelah berlaga di Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo dan
menjalani pertandingan yang menegangkan hingga lolos ke babak putaran
final Piala Asia 2014 di Myanmar langsung mendapatkan jatah libur dari
pelatih Indra Sjafri.
Saat ini, Evan sedang menikmati liburan
yang diberikan jajaran pelatih Timnas U-19 bersama keluarga besarnya di
Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur. Selain itu,
Evan juga baru saja berkumpul dengan klub yang mendidiknya bermain
sepakbola, PS Mitra Surabaya.
Pemilik Baru Inter Milan Erick Thohir Berminat
Pemilik
Inter Milan dan raja perusahaan media massa di Indonesia Erick Thohir
membicarakan Timnas U-19. Dia menganalisis bagaimana prospek Evan Dimas
dan kawan-kawan di masa mendatang. Walaupun tak secara khusus siapa
pemain yang dipilihnya ke skuat Inter, tapi Thohir diperkirakan akan
mencoba merayu Evan Dimas ke Inter.
"Saya rasa pemain U-19
sekarang prospeknya ada. Tapi tinggal godaannya. Godaan tiba-tiba besar
kepala karena jadi bintang, godaan timnya pecah, dan tidak jadi.
Pokoknya banyak godaannya," ungkap pria yang juga aktif di bola basket
ini menjelaskan.
Erick Thohir tak mau menyebutkan siapa pemain
U-19 Indonesia yang paling potensial. "Saya rasa semuanya potensial.
Tinggal siapa yang lebih potensial tidak bisa dibuktikan hari ini.
Pembuktian itu harus dilakukan lima tahun mendatang di lapangan,"
tambahnya.
Mengenai
peluang Evan Dimas dkk bermain di Inter, Thohir menyatakan, "Ketika
bicara pemain muda, semuanya harus bertahap. Butuh kedewasaan untuk
bermain di tim utama. Namun ini bukan berarti saya tidak mencari pemain
U-19," ujarnya.
Ibunda Evan Dimas akan memberikan dukungan penuh
pada anaknya itu. Apa pun yang menjadi keputusannya berkerier di
sepakbola. Termasuk jika suatu saat memilih berlaga di luar negeri.
Meskipun rasa waswas itu ada.
"Sebagai ibunya pasti ada perasaan
bagaimana gitu (jika Evan main di luar negeri). Tapi, keputusan ada di
tangan Evan, sebab dia yang akan menjalani," begitu ungkap Ana dalam
sebuah kesempatan wawancara.
Sementara itu pembina Sekolah
Sepakbola Mitra Surabaya tempat Evan bergabung, Dahlan Iskan hanya
berpesan agar putra pasangan Condro Darmono dan Ana itu tetap rendah
hati.
"Jangan sampai Evan Dimas kejiwaannya rusak karena
khawatir saat ini dia sedang berada di atas angin, tapi dia lupa, akibat
banyaknya pujian yang akhirnya lupa diri," kata Dahlan yang juga
menteri BUMN itu.
Sibuk Main Bola, Pacar Jadi Terabaikan
Banyak penggemar Evan Dimas yang kalem dan pendiam itu bertanya-tanya, apakah bintang muda itu sudah punya pacar?
Evan
ternyata sudah punya kekasih. Pacar El Capitano Timnas U-19 itu Isna
Abdina. Nama pengguna @abdinaEVN di twitter itu disebut-sebut sebagai
pacar Evan Dimas. Seperti dikutip dari twitter, @evhandimaz pada Minggu
(20/10/2013) terlihat keduanya berfoto cukup mesra.
Evan
kini tak punya banyak waktu untuk bisa bersama-sama dengan sang pacar
layaknya pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran. Kapten Timnas U-19 itu
sehari-hari sibuk dengan jadwal latihan dan berbagai hal terkait
aktivitasnya di pemusatan pelatihan.
Isna Abdina Pertiwi kekasih
Evan adalah anak pertama dari tiga bersaudara kelahiran Semarang, Jawa
Tengah. Dia tinggal di Surabaya sejak umur 5 tahun dan kini masih
menempuh pendidikan S1 Fakultas Manajemen Pendidikan di Universitas
Negeri Surabaya angkatan 2010.
Isna dan Evan berjumpa di SMA
Shafta di kawasan Surabaya Barat. Mereka jadian menjalin kasih sejak 21
Mei 2011 lalu. Evan berusia lebih tua tiga tahun dari Isna.
Tawaran Jadi Bintang Iklan
Beberapa
waktu belakangan ada sejumlah perusahaan yang menginginkan Evan Dimas
dan kawan-kawan membintangi produk mereka. Kontan saja muncul pendapat
pro dan kontra terkait masalah tersebut. Maklumlah, publik sepakbola
Tanah Air yang lama merindukan tim sepakbola negeri ini berprestasi di
dunia internasional, tak ingin Evan dan kawan-kawan 'terjerumus' ke
dalam lingkaran dunia komersialisasi periklanan yang bisa mengganggu
keberlangsungan prestasi mereka.
Menpora Roy Suryo sempat
menyatakan personel Timnas U-19 tak boleh menjadi bintang iklan. Namun
pernyataan tersebut kemudian dikoreksi lagi. Tak lama kemudian muncul
pernyataan Ketua Umum Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Matalitti yang
menegaskan bahwa Evan Dimas dan kawan-kawan jika menjadi bintang iklan
bisa dicoret pelatih Indra Sjafri.
"Pemain yang telanjur menjadi bintang iklan di layar kaca, mungkin saja dicoret oleh pelatih Indra," ucap La Nyalla.
Sementara
itu, pelatih Indra Sjafri percaya bahwa anak asuhannya tak akan
langsung menerima tanpa adanya koordinasi. Pria asal Tanah Minang itu
percaya bahwa Evan Dimas tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan
terkait tawaran menjadi bintang iklan.
"Semua yang dilakukan
mereka, pasti akan koordinasi dengan saya. Karena semua pemain Timnas
U-19 adalah anak baik," ujar Indra Sjafri.
Evan sendiri
menegaskan bahwa dirinya sudah menolak tawaran sebagai bintang iklan
demi menjaga masa depan Timnas Indonesia U-19. Dalam sebuah wawancara talk show di televisi nasional, Evan Dimas ditanya soal penolakan terhadap tawaran iklan yang nilainya mencapai Rp 300 juta.
Evan
Dimas yakin, bukan hanya dirinya saja yang menolak tawaran iklan tapi
juga rekan-rekan di Timnas Indonesia U-19 yang bernada sama tentang
sikap tersebut.
"Uang memang penting, tapi membela negara lebih
penting. Kita masih muda dan harus bersabar. Jika nanti meraih prestasi,
iklan-iklan yang nilainya besar pasti akan ada," ujar Evan bijak.
Aktivitas
Evan dan Timnas U-19 yang begitu padat selama mengisi masa liburan yang
diberikan pelatih Indra Sjafri ternyata membuat mereka kurang
istirahat. Evan bahkan tumbang dan dilarikan ke rumah sakit. Bahkan bintang muda ini sempat dirawat di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada Surabaya.
"Kami
membawanya ke rumah sakit karena dia mengeluh capek dan mata
berkunang-kunang. Saat itu langsung kami bawa ke RS BDH, karena dekat
rumah," kata Ana.
Setelah sempat mendapat perawatan intensif
selama dua jam di ruang ICU, kondisi Evan mulai pulih. Dokter meminta
Evan supaya cukup istirahat.
"Begitu mendapat cairan infus, kondisi Evan terus membaik," kata dokter yang merawat Evan. (Vin)
Kamis, 17 April 2014
Kisah Evan Dimas: Saya Rela Miskin demi Negara [4-Habis]
Kamis, April 17, 2014
Berita Bola