Obat Darah Tinggi atau
Hipertensi
Darah tinggi atau
hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah berada di atas
120/80 mmHg. Tujuan pengobatan darah tinggi atau hipertensi adalah untuk
menurunkan tekanan darah tersebut. Beberapa obat darah tinggi atau
hipertensi tersedia di apotek dengan resep dokter. Akan tetapi perlu
diketahui bahwa obat darah tinggi atau hipertensi ini hanya diminum bila
pengobatan non obat (misalnya dengan modifikasi gaya hidup tidak
berhasil menurunkan tekanan darah yang tinggi).
Obat darah tinggi atau
hipertensi yang digunakan sebagai obat lini pertama untuk pengobatan
darah tinggi atau hipertensi adalah obat darah tinggi golongan
diuretika. Mekanisme kerja obat darah tinggi atau hipertensi diuretika
adalah dengan cara meningkatkan pembentukan urin sehingga mengurangi
tekanan darah. Contoh obat darah tinggi atau hipertensi diuretika adalah
HCT (hidroklortiazida), spironolakton, dan furosemid.
Obat darah tinggi atau
hipertensi lainnya adalah golongan calcium channel blocker,
contohnya adalah diltiazem, nifedipin, dan amlodipin. Mekanisme kerja
obat darah tinggi atau hipertensi golongan calcium channel blocker
adalah dengan cara menghambat perpindahan ion kalsium menuju sel otot
jantung dan otot halus, sehingga darah tinggi atau hipertensi dapat
diturunkan.
Selain itu, golongan ACE
inhibitor juga secara luas digunakan sebagai obat darah tinggi atau
hipertensi, contohnya adalah captopril dan lisinopril. Mekanisme kerja
golongan ACE inhibitor sebagai obat darah tinggi atau hipertensi adalah
dengan cara menghambat pembentukan angiotensin II yang merupakan
vasokonstriktor kuat, dengan demikian darah tinggi atau hipertensi dapat
diturunkan.
Golongan Angiotensin
Receptor Blocker (ARB) seperti valsartan dan candesartan bekerja
mirip dengan ACE inhibitor sebagai obat darah tinggi atau hipertensi,
yakni dengan cara menghambat ikatan antara angiotensin II dengan
reseptornya. Obat darah tinggi atau hipertensi lainnya adalah golongan
beta blocker, contohnya adalah bisoprolol. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat reseptor beta di jantung, menurunkan denyut jantung dan
kebutuhan oksigen otot jantung, serta mengurangi ekskresi renin, dengan
demikian darah tinggi dapat diturunkan.
Tentunya obat-obat darah
tinggi atau hipertensi tersebut tidak terlepas dari efek samping, untuk
itu jangan pernah sembarangan menggunakan obat-obat darah tinggi atau
hipertensi tersebut, gunakan sesuai dosis yang dianjurkan, dan bila
menemui efek samping segera hentikan obatnya dan berkonsultasi dengan
dokter atau apoteker anda.