Kamis, 17 April 2014

Obat Golongan ARB

Obat Darah Tinggi atau Hipertensi

Darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah berada di atas 120/80 mmHg. Tujuan pengobatan darah tinggi atau hipertensi adalah untuk menurunkan tekanan darah tersebut. Beberapa obat darah tinggi atau hipertensi tersedia di apotek dengan resep dokter. Akan tetapi perlu diketahui bahwa obat darah tinggi atau hipertensi ini hanya diminum bila pengobatan non obat (misalnya dengan modifikasi gaya hidup tidak berhasil menurunkan tekanan darah yang tinggi).
Obat darah tinggi atau hipertensi yang digunakan sebagai obat lini pertama untuk pengobatan darah tinggi atau hipertensi adalah obat darah tinggi golongan diuretika. Mekanisme kerja obat darah tinggi atau hipertensi diuretika adalah dengan cara meningkatkan pembentukan urin sehingga mengurangi tekanan darah. Contoh obat darah tinggi atau hipertensi diuretika adalah HCT (hidroklortiazida), spironolakton, dan furosemid.   
Obat darah tinggi atau hipertensi lainnya adalah golongan calcium channel blocker, contohnya adalah diltiazem, nifedipin, dan amlodipin. Mekanisme kerja obat darah tinggi atau hipertensi golongan calcium channel blocker adalah dengan cara menghambat perpindahan ion kalsium menuju sel otot jantung dan otot halus, sehingga darah tinggi atau hipertensi dapat diturunkan.
Selain itu, golongan ACE inhibitor juga secara luas digunakan sebagai obat darah tinggi atau hipertensi, contohnya adalah captopril dan lisinopril. Mekanisme kerja golongan ACE inhibitor sebagai obat darah tinggi atau hipertensi adalah dengan cara menghambat pembentukan angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat, dengan demikian darah tinggi atau hipertensi dapat diturunkan.
Golongan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) seperti valsartan dan candesartan bekerja mirip dengan ACE inhibitor sebagai obat darah tinggi atau hipertensi, yakni dengan cara menghambat ikatan antara angiotensin II dengan reseptornya. Obat darah tinggi atau hipertensi lainnya adalah golongan beta blocker, contohnya adalah bisoprolol. Obat ini bekerja dengan cara menghambat reseptor beta di jantung, menurunkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen otot jantung, serta mengurangi ekskresi renin, dengan demikian darah tinggi dapat diturunkan.
Tentunya obat-obat darah tinggi atau hipertensi tersebut tidak terlepas dari efek samping, untuk itu jangan pernah sembarangan menggunakan obat-obat darah tinggi atau hipertensi tersebut, gunakan sesuai dosis yang dianjurkan, dan bila menemui efek samping segera hentikan obatnya dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker anda.